Kerajaan Singhasari berdiri pada tahun1222 M yang berawal dari keberhasilan Ken Arok menggulingkan Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Ketika itu Tumapel menjadi bagian Kerajaan Kediri. Kedudukan Ken Arok
semakin meningkat setelah mendapat dukungan dari kalangan Brahmana untuk
memberontak melawan Kediri dibawah pimpinan raja Kertajaya.
Sumber Sejarah
Mengenai sumber sejarah tentang Kerajaan Singhasari diperoleh dari cukup
banyak sumber yang beupa kitap, catatan dan prasasti. Sumber-sumber itu
antara lain sebagai berikut :
- Kitap Pararaton, yang menceritakan riwayat raja-raja Singhasari.
- Kitap Negarakartagama, yang memuat silsilah raja-raja Majapahit yang berhubungan erat dengan raja-raja Singhasari.
- Berita Cina yang menceritakan bahwa Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukannya untuk menaklukkan Singhasari.
- Peninggalan berupa bangunan candi yang menjadi makan raja-raja Singhasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago dan Candi Singhasari.
Raja-raja yang memerintah di kerajaan Singhasari adalah :
1. Ken Arok
Setelah menjadi raja. Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi, yang
memerintah selama lima tahun. Masa pemerintahannya berakhir tragis
sebab dibunuh oleh Anusapati, anak dari perkawinan Ken Dedes dan Tunggul
Ametung.
2. Anusapati.
Anusapati memerintah cukup lama, tetapi hampir tidak ada perubahan yang
ia lakukan selama memerintah. Ia tenggelam dalam kegemaran menyabung
ayam, yang akhirnya mengakhiri hidup sekaligus masa pemerintahannya.
Kegemaran itu dimanfaatkan oleh Tohjaya, anak dari perkawinan Ken Arok
dengan Ken Umam, untuk menyingkirkan Anusapati. Ditengah keasikan
menyabung ayam, Tohjaya menikam Anusapati, dengan keris yang pernah
digunakan Anusapati untuk membunuh Ken Arok.
3. Tohjaya
Tohjaya memerintah hanya beberapa bulan. Penyebabnya adalah kemelut
politik. Ranggauwuni putra Anusapati, menuntut hak atas tahta
Singhasari. Ia didukung oleh Mahisa Cempaka, cucu dari perkawinan Ken
Arok dengan Ken Dedes. Semakin kuatnya dukungan terhadap Ranggauwuni dan
Mahisa Cempaka membuat kedudukan Tohjaya dapat digulingkan.
4. Wisnuwardhana.
Ranggauwuni naik tahta Singhasari dengan gelar Winuwardana. Ia dibantu
oleh Mahisa Cempaka yang bergelar Narasinghamurti. Pemerintahan kedua
pemimpin tersebut menbawa Singhasari pada keamanan dan kesejahteraan.
5. Kertanegara.
Kertanegara merupakan raja Singhasari terbesar sekaligus terakhir. Ia
adalah negarawan ulung yang cenderung totaliter. Akibatnya sejumlah
langkah pembaharuan yang dilakukannya mengundang dukungan sekaligus
kebencian.
Beberapa kebijakan Kertanegara antara lain.
Beberapa kebijakan Kertanegara antara lain.
- Menggantikan Mahapatih Raganatha dengan Aragani yang dilatarbelakangi oleh ketidaksetujuan Raganatha terhadap cita-cita Kertanegara menyatukan seluruh nusantara dibawah panji Snghasari.
- Mengirim ekspedisi militer bernama Pamalayu ke Sumatera. Ekspedisi pada tahun 1275 M bertujuan menaklukkan kerajaan Melayu. Selain Melayu, Kertanegara juga menaklukkan Bali, Pahang, Sunda dan Gurun.
- Menjalin persahabatan dengan raja Champa yang bernama Jayasinghawarman III. Tujuan menjalin persahabatan itu adalah untuk menahan ekspansi Kubilai Khan dari Mongol.
Kubilai Khan beberapa kali mengirim utusan kepada Kertanegara agar
tunduk kepada Mongol. Karena kesal, Kertanegara mengirim kembali utusan
itu setelah mukanya dirusak. Tindakan itu membuat Kubilai Khan murka. Ia
kemudian mengirim tentaranya ke Jawa untuk menghancurkan Kertanegara,
Namun maksud itu tidak terpenuhi karena Singhasari telah hancur akibat
pemberontakan dari raja bawahan.
Masa Keruntuhan.
Singhasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang. Dalam pemberontakan
tersebut, ia bersekongkol dengan Arya Wiraraja (Banyak wide), bupati
dari Sumenep. Ketika itu kekuatan militer dalam Singhasari lemah akibat
terlalu banyak pasukan dilibatkan dalam ekspedisi Sumatera,
Bali dan daerah lain. Kekuatan militer Singhasari semakin lemah dengan
pengkhianatan salah seorang panglimanya yakni Ardaraja putra Jayakatwang
sendiri. Kesempatan itu digunakan oleh Jayakatwang untuk menhancurkan
Singhasari.
Serangan pasukan Kediri tidak terbendung lagi. Kertanegara gugur dalam
serangan itu. salah seorang panglima Singhasari, yakni Raden Wijaya
berhasil menyelamatkan diri bersama Ranggalawe, Sora dan Nambi. Mereka
melarikan diri ke Kudadu, pada tahun 1292 M dan berakhirlah kerajaan
Singhasari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar